Barang siapa tidak terdidik oleh orang tuanya, maka akan terdidik oleh zamanya
Pemikiran di atas merupakan salah satu pemikiran dari Ibnu Khaldun ( lebih dikenal dengan sebutan Abdur Rahman Abu Zayd Muhamad ibnu Khaldun ) yang dapat mengingatkan manusia saat ini yang terlena dan dimanjakan olek teknologi informasi dalam mendalami ilmu pengetahuan.
Kutipan kalimat di atas termaktub di dalam kitab Muqaddimahnya, akan tetapi beliau tidak memberikan definisi pendidikan secara jelas, ia hanya memberikan gambaran-gambaran secara umum, seperti dikatakan Ibnu Khaldun di atas, maksudnya barang siapa tidak memperoleh pendidikan ahlak yang baik melalui transfer ilmu dan pergaulan melalui orang tua mereka, melalalui guru-guru mereka, maka mereka akan mempelajarinya dengan bantuan alam dan media teknologi melalui jarngan internet yang bebas dan kapan saja bisa mengakses ilmu pengetahuan meskipun ilmu tersebut tidak valid / sohih yang dapat mempengaruhi psikologs pembaca yang dapat membentuk kepribadian yang terbentuk oleh lingkungan tanpa sentuhan ahlak yang baik sesuai tuntunan syariat agama Islam, hal itu akan terus terjadi sepanjang zaman, zaman akan mengajarkannya, jika peran orang tua dan guru tidak mengawasi penggunaan teknologi informasi yang tepat.
Berdasarkan pendapat beliau dapat diketahui bahwa pendidikan mempunyai pengertian yang cukup luas. Pendidikan bukan hanya merupakan proses belajar mengajar yang dibatasi oleh empat dinding, tetapi pendidikan adalah suatu proses tansfer ilmu, di mana manusia secara sadar menangkap, menyerap, dan menghayati peristiwa-peristiwa perkembangan zaman dari waktu kewaktu.
Secara umum tujuan pendidikan untuk melakukan transfer ilmu dalam mengembangkan intekektulitas peserta didik dalam memenuhi aspek kognitif, aspek psikomotorik, aspek afektf dan aspek life together. Ibnu Khaldun mengungkapkan bahwa ”Manusia secara esensial adalah bodoh dan menjadi berilmu melalui pencarian pengetahuan”.hal itu Sebagaimana firman Allah di dalam QS. al-Nahl: 78: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibu mu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberikan kamu pendengaran, penglihatan dan hati”. Maka untuk merubah status manusia yang tidak mengetahui papa apa menjadi manusia yang tahu apa apa harus belajar, bak secara langsung maupun tidak langsung.
Komentar
Posting Komentar