Konsep Multiple Intelligence Howard Gardner dalam Pesrpektif Pendidikan Islam

       Konsep Multiple Intelligence Howard Gardner dalam Pesrpektif Pendidikan Islam memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan optimalisasi potensi kecerdasan pada peserta didik dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Awal abad 21 dunia psikologi digemparkan dengan teori baru mengenai kecerdasan (intelligence). Seorang pakar psikologi perkembangan dari Harvard University, Howard Gardner mengemukakan formulasi baru mengenai kecerdasan. Menariknya, konsep kecerdasan yang dimunculkan Gardner “digandrungi” para praktisi pendidikan di penjuru dunia termasuk Indonesia. Konsep kecerdasan yang dimunculkan Gardner kemudian dikenal dengan Multiple Intelligence, yang secara bahasa diartikan Kecerdasan Majemuk atau Jamak. Hal yang menarik dari teori kecerdasan ini adalah terdapat usaha untuk melakukan redefinisi kecerdasan. Gardner berhasil mendobrak dominasi teori dan tes IQ yang sejak tahun 1905 banyak digunakan. Saat ini Gardner mendeskripsikan sembilan area kecerdasan, yaitu: Linguistic Intelligence, Musical Intelligence, Logical-Matematical Intelligence, Spatial Intelligence, Bodily Kinesthetic Intelligence, Interpersonal Intelligence, Intrapersonal Intelligence, Naturalist Intelligence dan Existensial Intelligence. Kecerdasan Linguistik, Musik Intelligence, Logical-Matematical Intelligence, Kecerdasan Spasial, Bodily Kinestetik Kecerdasan, Kecerdasan Interpersonal, Intrapersonal Intelligence, Naturalist Intelligence Dan eksistensial Intelligence Selama lebih dari dua puluh tahun teori kecerdasan majemuk atau multiple intelligence disebut-sebut sebagai teori kecerdasan paling mutakhir. Teori yang mengusung konsep keberagaman kecerdasan pada manusia ini, seakan menjadi jawaban untuk pengembangan seputar kecerdasan dan potensi manusia. Padahal dalam pendidikan Islam pengembengan berbagai potensi kecerdasan telah lama dibahas melalui pendekatan konsep “fitrah”. Metodologi Islam dalam melakukan proses pendidikan adalah secara holistik dan universal dalam segala aspeknya. Sehingga tidak ada yang tertinggal dan terabaikan sedikitpun, baik segi jasmani maupun rohani, baik kehidupan secara fisik maupun secara mental. Hasil penelitian beberapa peneliti menunjukan bahwa: Konsep multiple intelligence Howard Gardner ketika di implementasikan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, terbukti memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan optimalisasi potensi kecerdasan pada peserta didik, dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, yang hanya mengakomodir kecerdasan lingusitik dan matematis logis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Tugas Host “(Operator Plus)” dan Moderator di Ruang Zoom Meeting

Kenapa membaca doa dari ayat Al-Qur'an tidak menggunakan tajwid?

Khutbah sholat gerhana(bahasa sunda)