Dampak Kebijakan Pandemi Terhadap Kesadaran Kembali Berjamaah di Masjid dan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
A. Kebiasaan dan tradisi kita sebelum Pandemi C19 adalah pembelajaran bersama dengan Tatap Muka di sekolah atau di kampus. Belajar tatap muka banyak faidah nya, antara lain:
1. Terbangun Sillaturahmi dan komunikasi antar guru, siswa, dan semua steakholder yang ada.
2. Pendidikan karakter yang baik akan terbentuk melalui interaksi dengan lingkungan sekolah melihat, meniru dan membiasakan nya di lingkungan sekolah dan di luar sekolah.
3. Memudahkan menilai hasil pembelajaran dan pendidikan karakter
4. Melahirkan kreativitas siswa dan guru dalam pembelajaran.
5. Memupuk sikap simpati dan empati para siswa ketika ada temannya yang memerlukan perhatian.
6. Saling berbagi perhatian.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan selama Pandemi C19 berlangsung, menghimbau agar belajar nya di rumah masing-masing, kita lakukan belajar dengan model pembelajaran daring atau luring di rumah sebagai bagian dari ikhtiar memutus penyebaran C19, meskipun belajar di rumah masing-masing efektivitas dan pencapaian nya kurang maksimal. Bila dibandingkan Pembelajaran Tatap Muka di sekolah / kampus dengan di rumah, jauh lebih maksimal Pembelajaran Tatap Muka bila dibandingkan dengan pembelajaran daring atau luring di rumah.
Ketika sekarang pemerintah memperbolehkan kembali Pembelajaran Tatap Muka meskipun terbatas sesuai prokes di sekolah / kampus, mau milih yang mana ?
A. Memilih pembelajaran tatap muka meskipun terbatas dan sesuai prokes, karena tahu lebih efektif dan banyak faidah nya bila dibandingkan dengan pembelajaran daring di rumah
B. Tetap belajar Daring di rumah karena nyaman meskipun tahu kurang efektif bila dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka di sekolah / kampus.
C. Tetap belajar di rumah karena kasih takut terhadap virus Corona*.
*Dampak Pandemi C19 yang sangat berbahaya adalah terhadap dampak psikis dan psikologis. Karena meskipun situasi sudah membaik, akan merasa keadaan Belum membaik. Hal ini akan berdampak pada pembatasan aktivitas pribadinya yang pada ujungnya akan ketinggalan pada aspek pencapaian Pendidikan
Disinilah analisis logis dan pengamalan ilmu (amaliyah) di uji dengan keinginan, di uji dengan dampak Pandemi terhadap psikis dan psikologisnya.
B.Kebiasaan dan tradisi kita sholat berjamaah adalah di masjid. Karena sudah pada tahu bahwa sholat berjamaah di masjid banyak faidah nya.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan selama Pandemi C19 berlangsung, menghimbau agar masyarakat muslim sholat nya di rumah masing-masing, hal itu kita lakukan sholat di rumah sebagai bagian dari ikhtiar memutus penyebaran C19, meskipun sholat di rumah sedikit Fadillah nya bila dibandingkan Dengan sholat berjamaah di masjid.
Ketika sekarang pemerintah mempersilahkan kembali sholat berjamaah di masjid sesuai prokes. kita milih yang mana ?
A. Kembali sholat berjamaah di masjid meskipun "banyak pengorbanan" nya karena tahu banyak sekali Fadilah nya.
B. Tetap di rumah karena nyaman tidak banyak pengorbanan meskipun sedikit Fadillah nya.
*yang dimaksud banyak pengorbanan seperti melangkah ke mesjid meskipun hujan, cape pulang kerja, jarak ke masjid lumayan jauh, DLL.
Padahal Allah dan rasulnya mengajak untuk _fastabiqul khoirot_
Disinilah analisis logis dan pengamalan ilmu (amaliyah) di uji dengan keinginan.
By AP
Komentar
Posting Komentar