MENELADANI AS MAUL HUSNA AL GHAFUR
(BUNGA RAMPAI)
MENELADANI AS MAUL HUSNA
(BAGIAN KE. 33.AL GHAFUR)
Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama, yaitu 100 kecuali satu. Barang siapa yang MENGHAFAL (menghafal,memahami dan mengamalkan ) maka dia akan MASUK SYURGA. Sesungguhnya Dia itu ganjil, Dia menyukai yang ganjil." (HR. Imam Baihaqi)
Setiap Muslim dianjurkan untuk meneladani Asmaul Husna agar dapat MEMPERKUAT IMAN dan juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Meneladani Asmaul Husna juga dapat dijadikan bekal untuk di akhirat nanti.
Salah satu asma Allah yang akan sangat bermanfaat jika diteladani adalah AL GHAFUR
Sebagai umat Muslim, sudah selayaknya kita setidaknya mengetahui bahkan lebih bagus lagi meneladani Asmaul Husna. Kebaikan Allah yang terkandung sangatlah mulia jika bisa diterapkan dalam kehidupan manusia.
AL GHAFUR
Salah satu Asmaul Husna ialah Al Ghafur yang artinya adalah Yang Maha Pengampun, Yang memaafkan segalanya, Sang Pemaaf, Dia yang sering memaafkan,
Al Ghafur secara bahasa berasal dari kata ghafara yang berarti menutupi kesalahan. Al Ghafur adalah Dia yang menutup dosa-dosa hamba-Nya karena kemurahan dan anugerah-Nya.
Allah bersifat Maha Mengampuni dosa atau Al-Ghafur. Dia yang memaafkan semua kesalahan dan dosa kita. Maaf-Nya tidak terbatas, dan Dia Maha Penyayang. Dia Maha Tinggi; Dia memberikan maaf kepada semua yang datang kepadanya dengan penuh kerendahan hati dan ingin bertobat.
Dalam 99 Asmaul Husna terdapat beberapa nama Allah yang berarti Yang Maha Pengampun yaitu di antaranya adalah Al Ghafur dan Al Ghaffar.
Asal kata Al-Ghafur adalah gha-fa-ra, sama dengan Al-Ghaffar yang sama-sama merupakan nama sekaligus sifat Allah.
Apa perbedaan Al Ghafur dan Al Ghaffar ini? Sebagian Ulama memberi arti yang sama terhadap keduanya, sebagian lagi menyatakan bahwa cakupan Al-Ghaffar lebih luas dan dalam dibanding Al-Ghafur, dan sebagian lagi sebagaimana pendapatnya Imam Al-Ghazali bahwa Al-Ghafur lebih sempurna dan menyeluruh pengampunannya.
Menurut Imam Ghazali:
Al Ghafuur adalah (يغفر الذنوب العظيم) atau mengampuni dosa dari segi kualitasnya,
Al-Ghaffar adalah (يغفر الذنوب الكثير) atau mengampuni dosa dari segi kuantitasnya.
Dapat disimpulkan berdasarkan Imam Ghazali, makna Al Ghafur adalah Allah Yang Maha Pengampun, yang lebih sempurna dan menyeluruh pengampunannya.
Ulama lain yang menjelaskan perbedaan kedua kata itu yaitu:
Al Ghafuur adalah mengampuni dosa dari masa lalu hingga masa mendatang (من الماضي الى المستقبل),
Al-Ghaffar mengampuni dosa dari masa kini hingga masa mendatang (من الحاضر الىالمستقبل)
Seperti nama-Nya Al Ghafur, Allah memberi ampunan kepada setiap mukmin yang bertobat dan bersungguh-sungguh meminta ampunan-Nya.
Terkait Asmaul Husna Al Ghafur ini terdapat Surat Az Zumar Ayat 53
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah: “Hai hamba-hambaKu yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Allah Maha Pengampun kepada mereka yang telah melampaui batas dan tidak serta merta meminta ampunan sekalipun, Dia tetap berlapang untuk mengampuninya.
Namun, Allah tidak mengampuni dosa syirik. Untuk jenis dosa yang satu itu Allah tak akan memberi ampunan sampai yang bersangkutan bertobat dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
MENELADANI AL GHOFUR
Cara meneladani sifat Al Ghafur adalah dengan menjadi orang yang pemaaf. Selain itu, bisa juga dengan tidak memiliki sifat dendam kepada orang lain, rendah hati.
Kita juga bisa meneladi sifat Al Ghafur ini dengan selalu meminta ampunan kepada Allah SWT atas kekurangan dan kesalahan kita. Al Ghafur juga diimani dengan cara menutupi aib orang lain.
Hal ini sebagaimana hadist Rasulullah berikut ini: “Rasulullah bersabda: Seseorang yang menutupi aib orang lain di dunia, niscaya Allah akan menutupi aibnya di hari kemudian (akhirat).” (HR. Muslim).
Wallohu'alam.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ
SEMOGA KITA DIBERI TAUFIQ UNTUK DAPAT MENELADANI AL GHOFUR,'SEMOGA SEHAT WAL AFIAT,
,ISTIQOMAH,MERAIH RAHMAT DAN RIDHONYA DAN WAFAT HUSNUL KHATIMAH
Bersambung ke seri (34) ASY SYAKUR,insyaAlloh. Semoga masih ada usia berkah
Komentar
Posting Komentar